Agustus 28, 2012

SARA ooohhh SARA

23.03

Jakarta Di tengah menunggu putaran kedua pilgub DKI Jakarta 2012 yang akan diselenggarakan pada 20 September mendatang, bisa jadi tim sukses pasangan Jokowi-Ahok dipusingkan dengan isu SARA yang demikian gencarnya. Isu SARA yang paling menohok dan sempat diurus Panwaslu DKI Jakarta adalah yang dilontarkan oleh Raja Dangdut, Rhoma Irama; serta video di Youtube tentang Koboi Cina Pimpin Jakarta yang membuat pemerintah pusat ikut turun tangan meredam masalah itu. Bila isu SARA tak dibendung dan dicegah maka bisa berakibat pada menurunnya perolehan suara Jokowi-Ahok pada putaran kedua.

Isu SARA terjadi bukan saat di pilkada Jakarta saja namun terjadi di mana-mana, bahkan di Amerika Serikat pun juga terjadi. SARA ini bertujuan untuk menciptakan negative campaign, bahkan black campaign agar sang calon tersudut, menimbulkan kebencian dari masyarakat, dengan tujuan akhir kalah dalam pemilu bahkan kalau bisa mundur sebelum hari pemilihan.

 Dulu saat pilkada Bali 2008, salah satu cagub, I Gde Winasa, juga disudutkan dengan isu-isu SARA. Bupati Jembrana, Bali, itu dituduh telah beragama Islam. Tuduhan itu semakin menguat sebab dirinya didukung oleh PKS. Entah karena isu SARA atau memang elektabilitasnya rendah, akhirnya I Gde Winasa gagal memenangi pilkada. Tak hanya itu, dalam pemilu mahasiswa di sebuah universitas di Bali, kemenangan seorang mahasiswa dari Fakultas Pertanian dibatalkan. Pembatalan itu karena pemenang dituduh berasal dari organisasi mahasiswa Islam, padahal ia secara sah adalah mahasiswa universitas tersebut.

 SARA sangat efektif dihembuskan untuk negative campaign atau black campaign sebab masalah ini sangat sensitif. Konteks SARA bisa membedakan antara aku dan kamu, kita dan mereka, pribumi dan non pribumi, penduduk asli dan pendatang, Islam dan non-Islam. SARA bila tidak dikendalikan, bentuk dan sifatnya akan diametral atau saling berhadap-hadapan. Isu SARA ini dihembuskan untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa kita harus bersatu dalam identitas yang sama untuk menghadapi dia atau mereka yang bukan bagian dari kita.

Harus diakui masalah SARA ini sebenarnya mampu memprovokasi dan mengagitasi kegairahan seseorang untuk berbuat sesuatu. Misalnya mungkin karena untuk mendukung Ahok, puluhan etnis China di Kelapa Gading, Jakarta Utara, marah-marah di TPS karena tidak terdaftar dalam DPT meski mereka mengaku sudah mendaftar beberapa hari sebelumnya. Kalau bukan Ahok mungkin mereka tidak terlalu pusing dengan pilkada. Pun demikian semua pasangan mendekati etnis masing-masing, seperti Alex Noerdin menemui paguyuban orang Sumatera Selatan, Cawagub Nono Sampoerno serta Didik J. Rachbini mendekati etnis Madura, Jokowi dan Hidayat Nurwahid mendekati etnis Jawa, yang berada di Jakarta.

Isu SARA di masyarakat direspon dengan berbagai kadar, ada yang langsung terpengaruh dan langsung berubah pikiran dari mendukung menjadi membenci. Ada yang berubah pada posisi netral, dari mendukung menjadi abstain. Ada pula yang tidak terpengaruh, isu-isu itu dianggap angin lalu, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

 Isu-isu SARA ini berkembang sebenarnya bukan untuk menjaga identitas etnis, agama, dan ras namun untuk kepentingan salah satu pihak. Sebenarnya pihak yang diisukan atau disudutkan dengan masalah SARA itu masih menjadi bagian dari kita, misalnya masih sesuku dan sebangsa. Namun karena ada unsur-unsur yang tidak dimiliki oleh calon dari sebuah komunitas yang besar, maka kelemahannya itu dibesar-besarkan. Isu SARA ini dihembuskan biasanya menerpa pada calon-calon yang memiliki elektabilitas kuat dan memiliki peluang menang yang tinggi.

Lalu bagaimana efektivitas isu SARA itu sendiri? Kalau dicermati dengan kemenangan Presiden Barack Obama dalam US election 08, bahwa masyarakat yang cerdas dan tingkat kemapanan ekonomi yang mapan, mereka akan lebih kedap dengan isu-isu yang sifatnya rasialis. Meski Obama saat itu diisukan beragama Islam dan keturunan kulit hitam, tidak membuat masyarakat Amerika berubah pikiran.

Masyarakat Amerika dalam memilih presiden tidak melihat secara penuh siapa orangnya, tetapi melihat secara penuh apa programnya. Bisa jadi orang berduyun-duyun memilih Obama karena programnya dinilai lebih bagus. Bahkan kebijakan Obama melewati batas-batas yang ada seperti mendukung pembangunan masjid di bekas reruntuhan WTC serta mendukung pernikahan sejenis.

Agar di masyarakat kita tidak termakan dengan isu-isu SARA, maka perlu membangun kecerdasan masyarakat dan meningkatkan taraf kehidupan ekonomi. Dengan kecerdasannya itulah maka masyarakat secara rasional bisa memilih mana pemimpin yang benar-benar mampu dan dengan kemapanan ekonomi mereka tidak tergoda dengan money politics yang manfaatnya sesaat.
 Meski kita belum pada taraf seperti paparan di atas, toh isu-isu SARA tidak kuat-kuat amat, bahkan tak mampu menjungkalkan calon yang disudutkan. Pada tahun 1999 misalnya, PDIP dan Megawati diisukan dengan beragam masalah SARA, namun partainya dalam pemilu mampu mendulang suara yang tinggi.

Pun demikian bila kita melihat pilkada di Kalimantan Tengah, ternyata isu SARA tak mampu berkembang. Umat Islam di provinsi itu yang mencapai 69,67 persen, namun gubernurnya, Agustin Teras Narang beragama Kristen Protestan. Pun demikian di Kalimantan Barat, dengan umat Islam mencapai 57,6 persen, namun gubernurnya, Cornelis, beragama Katolik. Juga demikian dengan Belitung Timur yang pernah dipimpin Ahok. Di tengah masyarakat yang mayoritas Muslim, Ahok yang beragama Kristen pernah menjadi bupati di daerah itu.



*) Ardi Winangun adalah pengamat politik.

Terimakasih sudah berkunjung di blog

Kurang lebihnya kami mohon maaf Saya hanya menshare apa yang saya ketahui Saran dan kritik yang membangun silahkan di pos lewat kotak komentar Bagi temen yang berkeinginan berbagi link silahkan salin teks di bawah ini dan taruh di blog saudara

0 komentar:

Posting Komentar

PesantrengaulDuniaPengetahuanPantes PromosiIndo Keris GallerySFI Post BlogIndo Permata GalleryIndo Auto Backlinkfreebanner4uIndo Link ExchangeKedatom TubansatriopiningitPantes BakerySERBA SERBIProlingkungan Link ExchangeIndo Keriskatamutiara4uBisnis Pantesbloggratiss4uBonsai TubansangrajamayaTuban BonsaiWARGA BISNISInvestasi TubanbertaubatlahTuban Bumi Walifreebacklinks4uTuban_BatikiklanwargaTuban Dalam AngkasurgalokaPDRB TubansehatwalafiahSLHD_TubaniklansahabatTuban Dalam GambarSERIBU KAWANiklanseribuiniinfo4useribusayangSENI LUKISTEMPLATE GRATISAGUS FAUZY4905GOBLOGANEKA VIDEOFECEBLOG 4UIsurgawebbabulfatahbacklinkgratis4uBUSANA MUSLIMseribukatamutiaraText Backlink ExchangesmajelisrasulullahSERIBU KAWANText Backlink ExchangeSistema Enlaces Reciprocosbedava - Free Backlink - www.linkdevi.combedava - Free Backlink - www.v8link.com

 

© 2013 Erapengetahuan. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top