Sejarah tanggal 23 April adalah hari buku se-dunia. Tanggal ini ditetapkan UNESCO karena pada tanggal ini tahun 1616, Carvantes, Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega semuanya meninggal dunia. Mereka semua adalah penulis terkemuka saat itu. Tanggal ini juga merupakan tanggal lahir dan meninggalnya penulis terkemuka lainnya seperti Maurice Druon, K. Laxness, Vladimir Nabokov, Josep Pla dan Manuel Meijia Vallejo. UNESCO memilih tanggal ini adalah sebagai wujud apresiasi terhadap penulis-penulis besar tersebut atas kontribusi mereka terhadap kemajuan sosial dan kultural umat manusia juga mendorong setiap orang (khususnya kaum muda) untuk membaca.
Realita Membaca Warga NKRI
Budaya membaca masyarakat Indonesia sangat rendah. Seperti yang dilansir kompas (survei 2009), Organisasi Pengembangan Kerja sama Ekonomi (OECD) merilis bahwa budaya membaca masyarakat Indonesia menempati urutan paling buncit dari 52 negara di Asia Timur. OECD juga mencatat bahwa 34,5 persen masyarakat Indonesia masih buta huruf.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2006 menyatakan bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan budaya membaca sebagai akses utama mendapatkan informasi. Mereka lebih memilih menonton televisi (85,9%) dan atau mendengarkan radio (40,3%) dari pada membaca Koran (23,5%).
Sikap Kita
Peringatan hari buku tentunya sangat kontras dengan hari valentine yang biasanya dirayakan dengan meriah. Hari buku ini bisa kita jadikan reminder bagi kita tuk membudayakan kembali budaya membaca. Mari sejenak kita berfikir ulang bahwa pendidikan adalah faktor utama suatu bangsa menjadi maju. Mustahil pendidikan bisa diperoleh dengan baik kalau tidak membiasakan diri tuk membaca.
Seharusnya insan cendekia termasuk kita mahasiswa menyajikan even atau agenda tuk memperingati hari buku ini. Mungkin kita bisa mencontoh Pemkot Surabaya. Untuk memperingati hari buku di tahun 2012 ini, Taman Flora Bratang Surabaya disulap menjadi perpustakaan besar dimana masyarakat dapat membaca, meminjam atau bahkan membeli buku di tempat ini dengan harga diskon. Disini disediakan sekitar 300.000 buku di sejumlah titik di taman ini. Acara tersebut diadakan dua hari pada 14 dan 15 April 2012.
“Membaca adalah Jendela Dunia”, akan sekedar slogan jika membaca tidaklah menjadi kebiasaan kita. Tidak ada kata terlambat tuk memulai membiasakan budaya membaca. Jadikan momen hari buku ini menjadi hari istimewa bagi kita.
Dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar