Presiden SBY menyampaikan penjelasan soal isu yang berkembang perihal
dirinya dan musik dangdut. SBY menegaskan, tidak benar bahwa dia
bersikap diskriminatif kepada musik dangdut.
"Saya menyukai dan mengapresiasi musik dangdut," kata Presiden SBY dalam keterangannya, Rabu (16/1/2013).
SBY
menyampaikan pernyataan ini terkait informasi bahwa ada yang menanggapi
salah terhadap apa yang dia sampaikan dalam acara Presidential Lecture
di hadapan KNPI di Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng, Jakarta, pada
Selasa (15/1).
"Pernyataan demikian jelas keliru. Dan bukan itu
yang saya maksud. Dalam ceramah saya tentang demokrasi di Indonesia
kemarin memang ada substansi tentang pemilu 2014, termasuk Pemilihan
Presiden tahun 2014 mendatang. Berkaitan dengan kampanye Pilpres, saya
menyampaikan sejumlah usulan kepada KPU, antara lain agar kampanye
terbuka yang mengerahkan massa dalam jumlah yang besar dikurangi.
Sebaliknya kampanye dengan pengerahan massa yang lebih terbatas, seribu
sampai dua ribu orang," terang SBY.
SBY melanjutkan, hal itu,
akan jauh lebih hemat dan lebih tertib. Yang penting, media massa
menyiarkan apa yang dikampanyekan oleh Calon Presiden atau Calon Wakil
Presiden sehingga rakyat bisa mengikuti dan mengetahuinya.
"Saya
katakan bahwa kampanye yang dihadiri massa yang amat besar, massa sering
berteriak-teriak minta air atau ingin diperdengarkan musik dangdut
semata. Itu pengalaman saya sendiri dalam melakukan kampanye dalam 2
kali pemilu. Kalau hanya itu, maka materi kampanye tentu tidak bisa
diketahui oleh masa yang hadir," jelas SBY.
Namun SBY menegaskan,
hal itu tidak berarti dia tidak menyukai musik dangdut untuk
dinyanyikan pada saat kampanye. Tidak berarti pula dalam kampanye yang
terbatas musik dangdut tidak bisa diperdengarkan.
"Bahkan,
setiap kampanye yang saya lakukan sebagai Capres pada Pemilu Tahun 2009
yang lalu, saya selalu memperdengarkan lagu-lagu dangdut," imbuhnya.
Untuk
memberikan kejelasan, SBY memberikan contoh bahwa secara pribadi
dirinya menyenangi dan memberikan apresiasi pada musik Dangdut.
"Pada
rangkaian kampanye saya dalam Pemilu 2009, baik Pemilu legislatif
maupun Pilpres, selalu dinyanyikan lagu-lagu dangdut. Waktu itu yang
menyanyikan adalah Cici Paramida dan Gita KDI. Bahkan dalam kampanye
terbatas yang memperdengarkan 3 lagu, satu lagu dari 3 lagu itu adalah
lagu dangdut," urai SBY.
Dalam rangkaian kampanye pemilu 2004
lalu pun, SBY selalu menyanyi lagu Pelangi di Matamu, yang dibawakan
dalam irama dangdut. "Bahkan, untuk melengkapi apa yang saya sampaikan
ini, salah satu lagu ciptaan saya, Rinduku Padamu, juga ada yang
dibawakan dalam versi dangdut," tambahnya.
SBY berharap dengan
penjelasan ini, tidak ada provokasi yang seolah-olah menuding dirinya
anti musik dangdut. "Dengan penjelasan ini saya berharap saudara-saudara
saya, para pemusik dan penyanyi dangdut, tidak terprovokasi oleh
pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu," tuturnya.
Indra Subagja - detikNews
Januari 16, 2013
Pernyataan SBY tentang musik dangdut: Saya Menyukai & Mengapresiasi Musik Dangdut
19.26
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar