
Schwarzkopf, seorang pahlawan Amerika yang populer dengan sebutan "Badai Norman," meninggal di Tampa, tempat ia pensiun setelah tugas militer terakhirnya sebagai panglima tertinggi Pusat Komando AS.
Mantan Presiden George HW Bush, yang kini sedang sakit dan dalam perawatan intensif di Texas, adalah orang pertama yang mengeluarkan pernyataan berduka karena kehilangan orang yang dia pilih untuk memimpin perang yang kemudian memantapkan karier keduanya.
"Barbara dan saya berduka atas meninggalnya seorang patriot Amerika sejati dan salah satu pemimpin militer yang besar dari generasinya," kata Bush senior.
"Seorang anggota terkemuka Long Gray Line yang berasal dari West Point, Jenderal Norman Schwarzkopf, bagi saya, melambangkan pengakuan ’tugas, layanan, negara’ yang telah membela kebebasan dan melihat bangsa yang besar ini melalui sebagian besar upaya kami dalam mengatasi krisis internasional," kata Bush.
"Lebih dari itu, dia adalah seorang pria yang baik dan layak, serta seorang teman. Barbara dan saya mengirimkan ucapan belasungkawa kepada istrinya, Brenda, dan keluarganya yang bahagia."
Salah satu kalimat terkenal yang diucapkan Schwarzkopf jelang operasi Badai Gurun adalah saat dia mengulas kemampuan pasukan Irak dan Saddam Hussein. Tampak jelas Schwarzkopf adalah orang yang menghormati orang lain, termasuk musuhnya.
"Saddam Hussein bukan seorang perancang strategi. Dia juga tidak dididik secara militer. Dia bukan seorang ahli taktik. Dia juga bukan seorang jenderal atau seorang prajurit. Tapi lepas dari itu semua, dia (Saddam) adalah pemimpin militer yang andal. Saya ingin Anda tahu itu," katanya kala itu.
Operasi Badai Gurun yang dipimpinnya berhasil membebaskan Kuwait hanya dalam waktu 100 jam. Manuver perang daratnya saat menghadapi pasukan Irak mengundang banyak pujian dari pakar militer di seluruh dunia.
0 komentar:
Posting Komentar